Saturday 4 September 2010

Tuhan Tidak Menciptakan Alam Semesta?


temen-temen pasti udah pada simak berita dari CNN, ato dari media lain tentang pernyataan kontroversial Stephen Hawking ” God Didn’t create universe“. Kita sebagai seorang muslim tentu akan geram dengan pernyataannya bukan?? Alasannya:


Allah Maha Pencipta

Allah mempunyai 99 nama (Asmaul Husna), yang salah satunya adalah al Badi, artinya maha pencipta. Dan dengan kalimat Kun Fayakun maka terjadilah apa yang Allah kehendaki. Kalo Tuhan (Allah) tidak menciptakan alam semesta, trus dimana letak kamahakuasaan Allah? mengingat alam semesta adalah tempat hidup seluruh makhluk?? sedangkan semua makhluk adalah ciptaanNya? kalo kita mau nalar, Tuhan menciptakan isi, apa Tuhan tidak akan menciptakan wadahnya terlebih dahulu?


Al Qur’an

Dalam Al Qur’anul karim juga sudah tertulis ” Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah, Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan…” (Q.S. Yunus 109:3).

Langit dan bumi bisa diartikan dengan alam semesta. Masih kurang jelaskah bukti tersebut sehingga manusia masih menyangkal dengan teori-teori logisme dan saintisme??

Siapa Stephen Hawking?

Stephen Hawking adalah ahli fisika teoritis. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Ia memiliki dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward. Orang tua Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari tempat yang lebih aman. (London saat itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman.

Dalam masalah agama, dia lebih memilih untuk agnostik. Agnostisisme adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu yang umumnya berkaitan dengan teologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dan lainnya yang tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostik mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang “Yang-Mutlak”; atau , dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subyektif dimungkinkan, namun secara obyektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi.

Mantan istrinya, Jane, menyatakan saat proses perceraian bahwa Hawking adalah seorang ateis. Hawking menyatakan bahwa ia “tidak religius secara akal sehat” dan ia percaya bahwa “alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum.” Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: “Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada kewenangan, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang bekerja.”

Masihkah kita mempercayai teori yang dibuat (cipta) oleh manusia? sedang manusia dicipta oleh Tuhan (Allah)?? Akankah kita meragukan isi Al Qur’an? Mari kita luruskan, jangan sampai generasi kita terdogma dengan paham rasionalis.

No comments:

Post a Comment